Cari Blog Ini

Minggu, 31 Oktober 2010

LAYANAN RUANG BACA

Mulanya perpustakaan hanyalah merupakan tempat menyimpan buku untuk kemudian dipinjamkan kepada pembaca. Kegiatan demikian tidak memakan banyak ruangan. Lambat laun, sesuai dengan perkembangannya dan kebutuhan masyarakat, layanan ruang baca ini dirasakan menjadi sangat penting.
Salah satu layanan yang diadakan oleh perpustakaan untuk meningkatkan minat baca masyarakat adalah layanan ruang baca. Layanan jenis ini sangat diperlukan oleh pembaca maupun pustakawan dalam menyemarakkan kegiatan layanan perpustakaan. Dengan adanya layanan ini, interaksi antara pustakawan dan pembaca dapat berlangsung baik. Tidak ada jurang pemisah antara pustakawan dengan pembacanya. Dialog antara pembaca dan petugas perpustakaan berlangsung baik sehingga masing-masing memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. (sesuai dengan pendapat Dr. Mochtar Buchori dalam diskusi panel di Perpustakaan Nasional tanggal 24 Oktober 1992).
Kegiatan layanan ruang baca ini diperlukan terutama untuk menampung mereka yang belum menjadi anggota perpustakaan. Layanan ruang baca dapat memberikan kesempatan kepada mereka yang hanya mengantar keluarga/ teman yang belajar atau memerlukan informasi di perpustakaan. Sementara menunggu keluarga/ teman yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu, mereka dapat membaca di ruang baca perpustakaan. Melalui layanan ini kedua belah pihak akan memperoleh keuntungan. Pihak perpustakaan yang beruntung, karena perpustakaan secara tidak langsung memberi layanan kepada lebih banyak orang dan dapat melakukan promosi layanan. Sedangkan yang bersangkutan memperoleh berbagai ide yang mungkin sangat berguna. Selanjutnya, pihak perpustakaan dapat menjaring mereka yang berkeinginan untuk menjadi anggota perpustakaan. Secara tidak langsung dengan adanya layanan ruang baca ini dapat menumbuhkan minat baca seseorang.


Sesuai dengan jenis dan kondisinya layanan ruang baca dapat dibagi menjadi tujuh :

1. Layanan ruang baca buku rujukan
2. Layanan ruang baca berupoa meja baca perorangan
3. Layanan ruang baca berupa meja baca kelompok
4. Fasilitas untuk ruang baca yang baik
5. Perluasan dan ruang baca berupa ruang untuk diskusi
6. Ruang baca yang berupa ruang kerja bagi pembaca perpustakaan
7. Ruang santai


Tujuan pokok bahasan diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Layanan ruang baca buku rujukan
Buku rujukan adalah bahan perpustakaan yang sangat penting karena dari buku-buku ini berbagai pertanyaan dapat dijawab contohnya globe, peta, kamus (seperti webster international dictionary). Dalam ruangan ini, biasanya ada petugas atau pustakawan rujukan yang siap sedia memberikan bantuan. Jawaban pertanyaan rujukan tidak semuanya diperoleh dari buku, tetapi dapat juga dari pengalaman petugas perpustakaan. Lengkap tidaknya koleksi buku rujukan menunjukkan mutu layanan yang diberikan perpustakaan, buku-buku rujukan tidak boleh dipinjamkan ke luar perpustakaan. Perpustakaan yang sudah maju dan mempunyai biaya biasanya menyediakan mesin fotocopy. Selain itu, di ruang baca buku rujukan biasanya juga disediakan meja besar untuk membaca berbagai alat rujukan beserta alat untuk mencatat seperti potongan kertas kecil dan bolpoint.


2. Layanan studi Corral berupa meja baca perseorangan/ meja baca sendiri

Layanan ini sebenarnya sekedar perluasan dari fasilitas ruang baca. Maksudnya, untuk memberikan kenyamanan bagi mereka yang menghendaki ketenangan khusus. Dengan fasilitas ini seolah pembaca memiliki ruang khusus di perpustakaan yang tidak boleh diganggu orang lain. Ia juga merasa bahwa dirinya tidak mau mengganggu orang lain. Suasana nyaman dapat meningkatkan semangat belajar atau membaca di perpustakaan.


3. Layanan ruang baca berupa meja baca di kelompok.

Ruang baca jenis ini terdapat di berbagai perpustakaan. Ada kelemahan dan keunggulan meja baca seperti ini. kelemahannya ialah saling mengganggu di antara para pembaca. Keunggulannya, pertama, menghemat ruang dan fasilitas perpustakaan, karena adanya ruang baru itu, kedua karena melihat teman sebangkunya membaca, ia sendiri mungkin akan berbuat demikian, dan diantara pembaca dapat saling komunikasi.


4. Fasilitas untuk ruang baca yang baik

Ruang baca hendaknya dilengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan. Penmasanga AC atau jendela yang luas, dapat memperlancar sirkulasi udara. Penerangan harus memadai. Sionar yang baik adalah sinar alami. Dianjurkan, perpustakaan memiliki pengontrol sinar pada setiap jendela, misalnya dengan krey (blind fold).


5. Perluasan dari ruang baca berupa ruang untuk diskusi.

Ruang ini dapat digunakan oleh sekelompok pembaca yang sama untuk membahas sesuatu, buku-buku dibawa dari perpustakaan kemudian dibicarakan bersama di sana. Biasanya ini membutuhkan jadwal dan pengumuman yang tepat dari perpustakaan. Contohnya di Perpustakaan Nasional Singapura.


6. Ruang baca yang berupa ruang kerja bagi pembaca perpustakaan

Ruang ini dapat digunakan untuk pembaca remaja dan anak-anak agar mereka dapat berkarya. Meskipun perpustakaan menyediakan fasilitas dan mengeluarkan biaya, tetapi nilai kegiatan ini sangat tinggi. Contohnya di perpustakaan Brunei Darusalam.


7. Ruang santai

Ruang ini dapat digunakan oleh pembaca yang telah lelah membaca agar segar kembali. Sambil beristirahat ia dapat membaca dan menonton televisi.

Dunia Perpustakaan

PELAYANAN BAHAN PUSTAKA

Arti penting sebuah layanan perpustakaan : Perpustakaan adalah pelayanan, pelayanan berarti kesibukan bahan-bahan pustaka sewaktu-waktu harus tersedia bagi mereka yang memerlukannya.
Fungsi layanan perpustakaan : mempertemukan pembaca dengan bahan pustaka yang mereka minati
Untuk memperlancar pekerjaaan sirkulasi perlu langkah-langkah sbg berikut :
• Peraturan penggunaan bahan-bahan perpustakaan
• Macam-macam bahan yang boleh dan tidak boleh dipinjemkan
• Kebijakan mengenai masalah “lewat Waktu” besar uang denda pengantian buku-buku yang hilang
• Keterangan mengenai jam buka perpustakaan
• Keterangan mengenai tanda-tanda pada bahan pustaka

TERBUKA
Kelebihan
• Pengunjung dapat dengan leluasa memilih bahan pustaka yang dikehendaki
• Menghemat tenaga, waktu
• Pustakawan tidak di buat capek
• Pengunjung perpustakaan akan merasa nyaman karena dapat memilih bahan puystaka yang dikehendaki dengan leluasa


kekurangan
o Kemungkinan buku hilang lebih sering
o Buku-buku tidak terjaga kerapiannya
o Seringnya terjadi tindakan kriminalitas karena unsur pencurian terhadap bahan pustaka
o Terjadinya kekacauan seiap kali penataan buku ke rak buku


TERTUTUP
Kelebihan
• Bahan pustaka tidak banyank yang rusak
• Kecil kemungkinan bahan pustaka untuk hilang karena keluar-masuk bahan pustaka di kerjakan oleh pustakawan
• Kerapian buku-buku bahan pustaka terjaga
• Unsur kriminalitas terhadap buku berkurang


Kekeuranga
o Pekerjaan tidak efisien dan banyak memakan waktu
o Pustakawan akan mengalami kejenuhan dan rasa capek yang besar
o Sering terjadinya ketidak sabaran di antara pustakawan dan penggunjung perpustakaan
o Sering terjsinya cek-cok mulut antar pengunjung dengan pustakawan

Alat-alat yang diperlukan oleh sebuah perpustakaan kecil ialah :
a) Label tanggal kembali
b) Kantong buku
c) Kartu buku
d) Tiket untuk peminjaman
e) Kotak tenmpat menyimpan tiket peminjaman
f) Petunjuk hari
g) Formulir keanggotaan

Sitem peminjaman Broene ditemukan oleh Nina E. Browne pada awal abad 20. di gunakan oleh inggris

Keuntungan peminjaman sistem Netwark ialah :
a. Masing-masing peminjam bisa mengetahui buku macam apa yang sering dipinjam
b. Setiap saat bisa siketahui buku ada di mana, siapa meminjam dan kapan harus dikembalikan
c. Jika ada perbedaan wkt peminjaman bisa dicatat dengan mudah
d. Buku-buku yang dipesan bisa diketahui dimana adanya
e. Petugas nonprofesional busa mengerjakan pekerjaan ini dengan baik
f. Kartu ini bisa digunakan dalam perpustakaan besar
g. Penyiangan dapat dikerjakan dengan baik

Kekurangan pemijaman sistem netwark ialah :
a. Pekerjaan rutin lambat, banyak memakan waktu
b. Sangat mudah terjadi kesalahan dalam mencatat nomor panggil buku ke dalam kartu anggota
c. Pada jam-jam sibuk meja peminjaman bisa berantakan karena begitu banyak transaksi yang dilakuakan
d. Tiap buku memerlukan tuga kartu yang menuntut waktu dalam mengerjakannya.
e. Lembar-lembar batas waktu tanggal kembali ditempel di bagian belakang buku yang membuat buku menjadi kotor

Pekerjaan Rutin Khusus Perpustakaan
a) Untuk menghindari kesibukan padat di meja peminjaman maka penulisan nomor peminjaman di kartu buku oleh peminjaman sendiri bisa dikerjakan di meja baca
b) Nomor yang ditulis tadi harus dibaca oleh petugas peminjaman sebelum ia mengecek kartu jadi diri peminjam
c) Penulisan kembali sebagai bentuk ketelitian supaya tidak terjadi kesalahan
d) Penmpelan kartu karena sudah di tulis
e) Dll


Sistem peminjaman sendiri Detroit ditemukan tahun 1929 olah Ralph A.Ulveling. Banyak digunakan di amerika.

Buku-buku bertipe “R” Rujukan atau referensi
1. Bibliografi ialah daftar buku atau bahan cetak yang pernah ditulis atau diterbitkan
2. Kamus ialah buku yang berisi daftar kata-kata suatu bahasa atau daftar terinologi suatu subjek yang di susun menurut abjad
3. Ensiklopedi ialah suatu ringkasan ilmu pengetahuan paling penting untuk manusaiaan dan disusun secara sistematik
4. Buku tahunan ialah terbitan tahunan yang isinya mengulas perkembangan dalam setahun
5. buku petunjuk ialah terbitan berseri yang berisi petunjuk dan aturan dari suatu subjek
6. Sumber biografi ialah buku yang menceritakan tentang manusia dari suatu profrsi
7. Terbitan berseri ialah terbitan yang diterbitkan secara berturut-turut ubtuk masa yang tak terbatas
8. indeks ialah buku yang menunjukan likasi suatu artkel yang dituis oleh seorang
9. buku pegangan ialah semacam buku rujukan yang dapat menjawab pertanyaan khusus seperti artikel
10. Directori ialah sumber informasi untuk orang dan organisasi disusun secara sistematis umumnya secara alfabetis atau menurut kelas memberikan informasi mmengenai alamat dll
11. sumber Geografi ialah buku-buku rujukan yangf dapat memberikan informasi untuk geografi karya yang berisi lokasi
12. Terbtan pemrintah ialah buku-buku yang diterbitkan pemerintah sebagai buku-buku rujukan yang sangat inofatif
13. sumber-sumber AV ialah semua media komunikasi noncetak

Penyusunan bibliografi lazimnya bertujuan untuk berbagai hal antara lain
 Menghimpun sejumlah bahan pustaka mengenai suatu subjek khusus dalam suatu daftar tersendiri
 Untuk keperluan promosi yakni mengenalkan daftar bacaan yang baik dan menarik untuk kepentinhan orang lain
 Untuk keperluan karya tulis atas permintaan staf pengajar atau peneliti
 Untuk keperluan khusus
 Atas permintaan pejabat
 Untuk mengetahui terbitan apa saja yangada mengenai sbyek
 Untuk mengetahi perkembangan atau kecenderunagan terbitan

Literatur Primer : Bahan orisinal oleh pengelola perorangan atau kelompok berdasarkan penelitian atau pemikiran kreatif
Exp. Majalah, surat kabar, lap disertasi, paten, manuskrip, sejarah lokal
Literatur Sekunder : modifikasi dari literatur primer dengan susunan baru untuk maksud tertentu
Exp. Koleksi nonfiksi, buku rujukan dan referensi
Literatur Tersier : literatur yang sudah diubah 3x dari literatur primer
Exp. Buku ajar, Diklat

Eduard Kimman seorang peneliti barat mengelompokan minat baca orang indonesia menjadi :
 Golongan yang membaca sekali-sekali
 Golongan yang senang dengan cerita bergambar
 Golongan yang membaca koran atau majalah karena hanya ingin mengetahui informasi tertentu
 Golongan yang membaca buku utnuk menimba ilmu yang terkandung di dalamnya

Menurut Tjipto Utomo ada lima hal teknik membaca :
 Membaca mencari arah ialah kegiatan membaca yang dilakukan untuk memberikan tinjauan secara umum atas apa yang dimaksud dalam bacaan tersebut
 Membaca secara Global ialah membaca dengan memperhatikan setiap kata, kalimat dan paragraf sehingga kita mengetahui isi dan maksud dari informasi yang akan di sampaikan oleh buku tersebut
 Membaca untuk mencari ialah membaca untuk menentukan kata-kata, angka-angka, nama-nama atau pemikiran penting yang terkandung dalam bahan bacaan
 Membaca untuk belajar ialah ntuk mengerti dan jika sudah mengerti dapat megingat dan kemudia menggunakan dan menerapkan pada suatu praktik
 Membaca dengan sikap Kritis ialah teknik membaca dengan fungsi untuk memberi penelitian apakah bahan yang dibaca tersebut benar, logis, urut, enak dibaca dan mdah dimengerti